Selasa, 23 September 2008

Soft Skill, Perlukah??

Bersaing di dunia kerja, ternyata tidak hanya membutuhkan nilai cumlaude yang kita dapatkan sewaktu bekerja keras di bangku kuliah. Tidak hanya membutuhkan kecepatan kita menyelesaikan studi. Akan tetapi aplikasi bersaing memperebutkan posisi kerja di dunia yang serba ‘berani’ ini juga dibutuhkan kemampuan lain. Misalnya kemampuan menulis surat lamaran yang baik, menulis cv, teknik interview yang tepat, penampilan yang menarik, rasa percaya diri yang kuat dan beberapa soft skill lain yang mendukung. Kemampuan tersebut dapat kita kuasai dengan terus berlatih, tentunya kita harus punya guru untuk hal tersebut.
Bayangkan saja, kita memiliki otak yang pintar, kemampuan mengoperasikan suatu mesin dengan luar biasa, akan tetapi ketika job interviev mulut kita tertutup rapat, keringat bercucuran, bahkan kata yang keluar seperti berloncatan tak beraturan. Jika hal ini yang terjadi, maka pupuslah mimpi kita untuk bisa menjadi pemenang dalam job interview tersebut. Hal itu dikarenakan kita tidak mampu menjual diri atas kelebihan kita.

Berlatih menulis surat lamaran yang menarik sehingga memancing perusahaan untuk memanggil kita, berlatih menjawab pertanyaan dengan waktu 60 detik, berpenampilan menarik, merupakan trik tepat supaya kita memiliki bekal ketika akan terjun dalam usaha pencarian kerja.

Jumat, 12 September 2008

untukmu...


Untuk teman, sahabat, kekasih dan abstrakku...


Disaat ingin merayap di ruhku,

karena satu tujuan telah terpenuhi
dan bebas begitu menggelutiku
ku ingin meraupnya bersamamu
kuingin melimpah ruahkan dengan hadirmu
di pantai itu...senja itu...

inilah rangkaian kata yang kau ucap untukku


Surya perlahan makin menua
Diterpa angin bersama butir-butir garam
Ombak menepi hanyutkan buih ke pantai

Ya..ini Parangtritis...
Di atas pasirmu kusandarkan hati ini...
Berpelukan hati yang selama ini kuingini

Termanis mungkin?
Bahkan terindah mungkin?
Tapi kenapa surya harus terus menua?
Paksa semua harus terdiam dan pergi..


Tak tahukah dirimu bahwa gelappun begitu menyelimutiku
tak hanya dirimu...,ini berat untukku
tapi biarkan indah itu terbingkai dengan apiknya

jujur...inilah yang terjadi padaku


Pelukmupun bangkitkan gairah yang tak terduga
nafasmu membuatku semakin ada
rasamu luluhkan bangunan yang dulu begitu angkuhnya

ketika indah itu menjalar di setiap detik nadi
tersekat jiwa ini, sadar tak mungkin kau kumiliki

perih sungguh
gelayut tntangmu harus terbunuh


Sahabatku, terimakasih telah kau hampirkan senyuman ini...
kekasihku, terimakasih kau biarkan aku memilikimu...
abstrakku, terimakasih atas mimpi indah yang tak pernah nyata
kini...

malam terasa kalut
enggan menyapa pagi
karena pagi hanya sunyi
tak hadirkan semerbak wangi

aku mengulum waktu
melepas gelayut tentangmu
hati masih malas
tapi jiwa inginkan lepas