Sabtu, 02 Agustus 2008

Perempuan dan Kepemimpinan

Menjadi Perempuan Yang Memimpin

Kini saatnya telah tiba, pria mengakui keberadaan perempuan. Mempertimbangkan pendapatnya, menganggap sebagai teman sederajatnya, bukan hanya dalam rumah tangga akan tetapi juga dalam pemerintaha. Begitu Luar Biasa??

Kebudayaan kta pada dasarnya telah merugikan kaum pria dan perempuan karena selama ini telah meletakkan seluruh beban tanggung jawab kepemimpinan di pundak kaum pria. Hal itu mengakibatkan pria seringkali enggan mengakui bahwa dia sebenarnya juga memiliki titik kelemahan di bidang kepemimpian tersebut.

Perempuan kini tak lagi menjadi manis yang diam dan penurut. Perempuan sekarang penuh kreativitas, visi dan strategi. Mereka akan berusaha lebih baik dan membuang citra yang selama ini dilekatkan pada mereka. Perempuan bisa berdampingan dengan pria, bekerja sama unuk mencapai tujuan bersama.

Semua perempuan pada dasarnya memiliki jiwa kepemimpian atau leadership. Hanya saja mereka belum menyadarinya. Jangan berfikir yang terlalu muluk. Kepemimpianan tidak melulu berbicara mengenai jabatan tertinggi dan kekuasaan.

Anda telah menjadi seorang pemimpin. Jika

  • Disiplin terhadap manajemen waktu anda
  • Membuat pacar anda enggan menonton konser band
  • Menggerakkan arisan di lingkungan rumah anda
  • Membuat kelompok pecinta alam

Pada dasarnya setiap orang, dalam hal ini adalah perempuan memiliki jiwa kepemimpinan. Hal penting adalam leadership adalah bagaimana kita menjadi orang yang berpengaruh tanpa menonjolkan aspek otoritas.

Seorang perempuan yang memiliki prinsip, memiliki kemauan yang kuat, bersikap tegas, penuh kreativitas dan berupaya memberikan warna di hidupnya adalah seorang pemimpin yang sebenarnya.